ASETOKARMIN, ZAT WARNA DARI SERANGGA

Karmin merupakan zat warna dasar yang dibuat dari serangga Coccus cacti. Zat warna ini digunakan untuk menodai kromosom sejumlah spesies tanaman. Untuk keperluan menodai kromosom tanaman, cukup menggunakan larutan asetokarmin 1%. Bagaimana cara menyiapkannya, berikut penjelasannya.

Pembuatan Larutan Asetokarmin 1%

Larutkan 10 gr karmin (Fisher C579-25) dalam 1 liter asam asetat glacial (asam asetat pekat), tambahkan batu didih, lalu refluks selama 24 jam. Saring ke dalam botol berwarna gelap dan simpan pada suhu 4°C. Larutan ini dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama. Penodaan dapat diintensifkan dengan menambahkan larutan ferri klorida (FeCl2·6H2O); tambahkan 5 mL larutan FeCl2  10 % per 100 mL % asetokarmin.

Pewarnaan dengan Asetokarmin

Untuk menodai kromosom, larutan 1% dari karmin dalam asam asetat 45% digunakan. Bahan segar dicelupkan ke dalam asetokarmin 1% selama kurang-lebih 30 menit dan kemudian dianalisis dengan metoda labu.

Bila bahan ini difiksasi untuk waktu yang lebih lama, itu memerlukan waktu penodaan yang lebih lama (sampai beberapa hari) untuk mencapai kontras yang baik. Jika bahan tersebut harus dianalisis segera, memperbaiki dan mewarnai jaringan tersebut dalam satu langkah dengan menggunakan larutan asetokarmin 1%.

Teknik Remas Kromosom

Bilas fiksatif dan letakkan akar dalam asetokarmin 1% selama 1 sampai 3 jam. Panaskan hingga asetokarmin mulai mendidih. Potong tudung akar dengan pisau cukur dan tekan jaringan meristem dengan jarum lancet. Tambahkan setetes asetokarmin atau asam asetat 45%.

Letakkan silet (bermata dua) pada satu sisi dan tutupi dengan kaca penutup. Tekan kaca penutup lembut dengan ujung jarum probe. Geser silet dan panaskan pada titik tepat di bawah didih (uap akan terbentuk di bawah slide).

Kemudian, dengan cepat remas dengan ibu jari atau jari telunjuk antara dua lapisan kertas filter. Hati-hati agar tidak memindahkan kaca penutup pada titik ini.

Pewarnaan Kromosom Beta vulgaris L.

Berdasarkan atas keberhasilan metoda remas dengan asetokarmin (acetocarmine squash method) untuk mewarnai kromosom banyak spesies tanaman, metoda ini diterapkan pada kromosom gula bit  (Beta vulgaris L.). Metoda yang sederhana ini disetujui sangat aplikatif untuk kromosom gula bit yang relatif kecil. Sebagian diketahui teknik pewarnaan dengan asetokarmin merugikan diatasi dengan menerapkan hidrolisis asam dan maserasi.

Meremas spesimen bernoda dalam asam asetat 45% dapat menambah kontras antara kromosom bernoda dan sitoplasma yang tidak ternoda. Keuntungan dari metode ini adalah prosedurnya sederhana dan dapat diterapkan untuk kedua kromosom somatik dan meiosis. Seragam dan kualitas sediaan tinggi membuat analisis rinci memungkinkan bahkan dengan kromosom yang relatif kecil dari gula bit.***

Leave a comment